You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Nyitdah
Nyitdah

Kec. Kediri, Kab. TABANAN, Provinsi BALI

Selamat Datang di Website Resmi Desa Nyitdah

Sejarah Desa

DegoWeb 26 Agustus 2016 Dibaca 331 Kali
Sejarah Desa

Sejarah Desa Nyitdah secara singkat dapat diketahui lewat Lontar Katatuan dari Rsi Bhujangga Guru, sebagai buku sumber dan beberapa pemuka masyarakat sebagai nara sumbernya.

Nama Desa Nyitdah berasal dari kata “ Bru Kunyit Ladah” atau “ Suket Kunir” yang kemudian menyatu menjadi Kunit Ladah yang kemudian menjadi Nyitdah. Kunit artinya kuning menyala, ladah artinya hutan yang dirabat habis.

Dalam pemerintahan Dalem Ketut Ngulesir, ada seorang pendeta sakti dengan seorang putra bernama Ida Bagus Angker yang memiliki putra yang bijak . Diceritakan bahwa Ida Bagus Angker direstui untuk melakukan wanaprasta (pertapaan) di daerah gunung Giri Kusuma untuk memohon kesucian agar bisa melakukan kewajiban sebagai seorang keturunan pendeta (Bhujangga Aji) yang memiliki banyak pengikut dan pengikut yang utama adalah Sang Maha Rsi Waisnawa . Dalam melakukan pertapaan (Wanaprasta) , Bagus Angker berganti nama menjadi Bhagawan Gangga Rsi , yang beristana di Gunung Giri Kusuma atau Gunung Sari. Kemudian di tempat partapaan itu dibangun pura sebagai bentuk penghormatan oleh masyarakat sekitar dan warga Bang yaitu Pura petali . Warga Bang dimaksud kemudian dijuluki Arya Damar.

Kemudian Bagus Angker melanjutkan perjalanan menuju arah barat sambil memberikan/mengajarkan  pengetahuan beliaukepada masyarakat , disamping itu ,beliau juga menolong orang yang kesusahan . Setelah sekian tahun, datang ayah beliau bernama Ida Pedanda Saklti Wau Rauh menceritakan bahwa raja dalam keadaan sakit dan Ida Bhujangga Guru Kemudian mengobati raja hingga sembuh.

Kemudian diceritakan bahwa beliau melanjutkan perjalan kedesa yang bernama Jenggah Kunir yang ditemukan oleh Arya Waringin. Arya Waringin menceritakan kondisi Desa itu kepada Rsi Bhujangga bahwa warga Desa tersebut terkena musibah dari Kala Kali, ada juga warga yang hilang diambil oleh roh Kala Kali (roh halus) disekita daerah tersebut. Para Arya kemudian memohon bantuan Bhujangga Guru untuk mengatasi musibah ini.

Bhujangga Guru kemudian berdoa didaerah Tegal Kunir (Hutan Kunyit) mohon kehadapan Yang Maha Kuasa dengan diberi petunjuk tentang kebeberadaan hilangnya warga. Setelah dilakukan pencarian warga kemudian menemukan masyarakat yang hilang tersebut sudah menjadi mayat. Melihat keadaaan itu masyarakat sepakat merabat hutan kunyit itu samapai habis. Setelah habis dirabat, kelihatanlah daerah yang dari utara menjulur keselatan yang merupankan satu Desa yang kemudian diberi nama Kunyit Ladah yang artinya “ Daerah bekas hutan Kunyit yang Kuning Menyala” yang sampai sekarang disebut Nyitdah.Setelah berjalan beberapa tahun nama Desa Carang sari di pandang tidak tepat, akhirnya diganti dengan nama Desa Nyitdah, mengingat Desa Nyitdah letaknya di atas bukit, untuk menuju Desa Nyitdah dari arah manapun jalannya selalu naik ( Munggah). Setelah bernama Desa Nyitdah, maka terjadilah pergantian pimpinan. Adapun yang pernah menjadi pimpinan/Kepala Desa Nyitdah adalah sebagai berikut :

  1. I Nengah Geledet ( -----  S/D  1946 )
  2. I Ketut Repet ( 1946 S/D 1965  )
  3. I Made Deger ( 1965 S/D  1969 )
  4. I Wayan Ribuk (  1969 S/D 1979 )
  5. I Ketut Widia ( 1979 S/D 1996 )
  6. I Gede Nym Wiryadana ( 1996 S/D 2007 )
  7. Dewa Putu Puja ( 2007 S/D 2013 )
  8. Dewa Putu Alit Arta ( 2013-2019 )
  9. I Putu Sandiyasa, SH (2019)
  10. Dewa Putu Alit Arta (2019 – sekarang)
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 952.696.467,71 Rp 2.265.192.000,00
42.06%
Belanja
Rp 461.159.411,00 Rp 2.080.346.487,27
22.17%

APBDes 2025 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp 0,00 Rp 10.000.000,00
0%
Dana Desa
Rp 588.313.200,00 Rp 980.522.000,00
60%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 0,00 Rp 290.819.000,00
0%
Alokasi Dana Desa
Rp 311.935.000,00 Rp 748.651.000,00
41.67%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 18.600.000,00 Rp 89.400.000,00
20.81%
Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota
Rp 31.050.000,00 Rp 139.800.000,00
22.21%
Hibah Dan Sumbangan Dari Pihak Ketiga
Rp 560.000,00 Rp 1.000.000,00
56%
Bunga Bank
Rp 2.238.267,71 Rp 5.000.000,00
44.77%

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 397.234.411,00 Rp 1.155.824.055,27
34.37%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 59.425.000,00 Rp 913.722.432,00
6.5%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 4.500.000,00 Rp 10.800.000,00
41.67%